STIKes Mitra Husada Karanganyar menggelar Job Fair bersama Forum komunikasi pusat Karir Perguruan Tinggi Soloraya pada tanggal 26-27 September 2023 bertempat di graha wisata Surakarta. Job fair menyiapkan 40an perusahaan yang menyiapkan lowongan pekerjaan, dimana kegiatan ini dihadiri 3000an pencari kerja. Dalam Job fair ini dihadiri oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming.
Job fair ini dilaksanakan untuk memfasilitasi pencari kerja untuk bertemu dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Lebih lanjut Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Ariansyah Noor mengatakan bursa kerja berkontribusi dalam pembangunan Indonesia Emas pada 2045.
“Di mana penduduk usia muda dan usia dewasa ada 50 % lebih, ini harus disikapi dengan baik, negara kita akan mendapatkan feedback yang baik ke depan. Namun jika tidak direspons dengan baik akan jadi musibah buat Indonesia, banyak yang menganggur, jadi beban negara dan beban pemerintah ke depannya,”
Selain itu Afriansyah juga mengatakan usai pandemi COVID-19 sejumlah indikator ketenagakerjaan sudah menunjukkan sejumlah perbaikan, salah satunya dalam kurun waktu satu tahun mampu tercipta lapangan kerja bagi sebanyak 3,02 juta orang. Selain itu juga terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,83 % pada Februari 2022 menjadi 5,45 %. Selanjutnya, juga ada penurunan setengah pengangguran dari 10,65 juta orang menjadi 9,59 juta orang.
Wamenaker melihat, bonus demografi Indonesia terlihat dari persentase jumlah penduduk usia muda dan bekerja hampir mencapai 50%. Afriansyah yakin, dengan bersiap menghadapi bonus demografi, Indonesia akan memanen hasil yang baik juga. Jika tidak, bonus demografi dapat menjadi ancaman berupa tingginya angka pengangguran serta membebani pemerintah Indonesia.
Itu sebabnya, skill up dan reskilling diperlukan bagi pekerja Indonesia agar terus bisa bekerja. Guna memfasilitasi langkah ini, Pemerintah Indonesia dengan Perpres 68 Tahun 2022 menugaskan Kementerian Tenaga Kerja untuk bekerja sama dengan dunia usaha dan industri.
Kerja sama diharapkan bisa menyediakan link and match yang sesuai skill sehingga kemampuan tenaga kerja bisa secara optimal terserap. Menurutnya, reskilling dan skill up bisa dilakukan dengan sertifikasi kemampuan spesifik.
Sementara itu Ketua Panitia Job Fair dan Career Expo Perguruan Tinggi di Graha Wisata Niaga Solo, Danny Damanik, berharap link and match tenaga kerja dengan dunia usaha juga difasilitasi oleh Perguruan Tinggi yang ada.
“Alumni Perguruan Tinggi perlu juga memahami sepenuhnya apa saja skill mereka, di sini peran Perguruan Tinggi masih diperlukan,” ujar Danny dalam kesempatan yang sama.
“Seluruh perbaikan kondisi ketenagakerjaan bermuara pada penurunan tingkat kemiskinan, yakni dari 9,54 persen pada Maret 2022 menjadi 9,3 persen pada Maret 2023. Secara nominal ada penurunan dari 26,16 juta orang menjadi 25,90 juta orang pada periode sama,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Pusat Karir Soloraya Saprudin Hamdani mengatakan fokus kegiatan dari forum ini adalah pemberian informasi, perluasan jaringan, penempatan pelatihan, dan pemantapan kinerja alumni dalam memasuki dunia kerja.
“Job fair ini yang kedua setelah yang pertama dilaksanakan pada bulan Februari. Yang pertama dihadiri lebih dari 3.000 pengunjung dan ada 40 lebih perusahaan. Hari ini 45 perusahaan,” paparnya.
Selain itu dikatakan juga kegiatan tersebut merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Beliau berharap kedepan bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dan lebih banyak perusahaan dalam penyelenggaraan kegiatan serupa selanjutnya
Beberapa perusahaan yang ada di Job Fair tersebut antara lain Superindo, Kawan Lama Group, Alfamidi, Blibli Omnichannel Group (OMG), Solo Paragon Hotel, Alila Hotel Solo, The Alana Hotel and Convention Center, serta masih banyak yang lainnya. Semoga bermanfaat bagi masyarakat khususnya pencari kerja.